Sabtu, 18 April 2015

Dua hari di RS

Astagfirullah al'adzim...
Ampuni hamba ya Allah..

Hari rabu tanggal 8 april kanaya ada eskul renang di sekolah. Dan sepertinya ibu pendamping yang tugasnya mandiin dan gantiin baju anak, tidak banyak atau entah gimana, aku malas komplain. Jadi proses mandi dan ganti baju lama, bahkan kanaya ganti baju sendiri. Anak tk a ganti baju sendiri ya pasti sambil becanda terus lari-larian pake jatuh segala. Gurunya tidak tau ada kejadian itu. Kamisnya kanaya dan beberapa temannya badannya hangat. Jumat demam meningkat, kanaya ga sekolah. Siang kanaya ngeluh kepala pusing, kata bibi badannya panas banget. Di termometer, suhu 37-38. Termometer yang dipake termometer digital telinga yang ternyata sudah tidak akurat.

Seharian belum dikasih turun panas, karena kanaya susah minum obat, harus dipegangi dulu dan pake disembur obatnya. Pulang kantor aku langsung mandi dan makan, terus nungguin kanaya yang bobo di sofa. Bibinya pulang. Dan jam 7an kanaya kejang. Astagfirullah paniknya.. ga tau apa yang harus dilakukan, karena ini pertama kali kejang. ku gendong ke kamara yang entah aku lupa apa maksudku pake ku pindahin segala, terus ku ganjal giginya pake jariku. Papanya nelpon segera ku suruh pulang. Teriak pun tetangga ga dengar, lha pintu juga terkunci. Akhirnya nelpon mba ika yang rumahnya 3blok dari rumah. Setelah kanaya mulai sadar, papanya nyampe duluan baru mba ika dianter suaminya. Eaa ngerepotin orang.. segera bersiap siapin barang buat bawa ke RS. 

Di RS Premier masuk UGD yang ramenya malam itu. Setelan dimasukan obat kejang lewat an*s kanaya tertidur. Dirujuk ke dsa yang menyarankan rawat inap untuk observasi karena kejang pertama di umur 5 itu jarang. Alhamdulillah.. tidak terjadi kejang berulang. Panas selama di RS masih diatas 38 Dan masih bergantung pada obat turun panas. Minggu sore kita minta pulang atas permintaan orang tua. Karena di RS akupun ikut panas deman dan minut parcet juga. 

Pulang dari RS badan ini langsung berasa sehat karena punya tanggung jawab mengurus kanaya di rumah yang mana bibi pulkam disaat yang sama karena alasan mendesak. Pfiuhh.

Senin demam masih diatas 38.8 .  berangsur membaik sampe hari kamis dah kutinggal ngantor siangnya. Senin dah sekolah kembali.

Alhamdulillah di RS kanaya lumayan kooperatif. Mau minum obat setelah dibujuk suster. Setelah tau kalau obat itu manis, jadi lebih gampang minumnya.

Oleh-oleh dari RS:
1. Ganti termometer digital ketek setahun sekali. Karena tanpa dikalibrasi, termometer tidak akurat lagi.
2. Jika kejang, ganjal gigi dengan sendok yang dibungkus kain lembut supaya gigi tidak sakit. Kasih obat kejang, biarkan bebas dikasur jangan dipegangi karena bisa patahbtulang kalau dipegangi. Bawa ke RS.

Minggu, 05 April 2015

Opor ayam ala yangti blitar

Mau berusaha mencatat resep di blog sendiri, mumpung lagi seneng masak. Soalnya catatan-catatan resep di kertas, pada ilang entah kemana.

Sore ini masak opor ayam kampung, sesuai permintaan kanaya. Opor ayam ini pake resep yangti blitar. Rasanya light, karena bumbunya ga terlalu banyak rempah. Opor ayam ini kesukaan kanaya dari kecil dulu. Apalagu kalau yang masak yangti langsung, kanaya suka banget..

Part memasak yang paling aku ga suka itu adalah marut kelapa dan ngulek bumbu. Entah kenapa itu menurutku adalah bagian tersulit. Tapi sekarang semua serba mudah, ada santan kemasan, favku si bumas yang sedep wangi aromanya, dan ada blender kesayangan. Diajari yangti kalau blender bumbu yang telah digoreng dikasih santan seger. Dan bumbu siap digunakan.

Yang aku inget banget cara masak ibuk sehari-hari itu, semua bumbu digoreng dulu baru diulek. Ayam (termasuk terong/kacang panjang) dioseng dengan minyak sedikit, baru tuang santan lalu bumbu secepatnya. Kata ibuk sih supaya tidak bau bumbu.

Bahan-bahan:
1 ekor ayam kampung
1 buah tomat iris-iris
5 lembar daun jeruk
1 sachet yang kecil santan bumas, encerkan dengan 1,5 gelas air

Bumbu halus:
5 butir bawang merah (yang gede-gede)
5 butir bawang putih (yang gede-gede)
5 cm kunyit
5 cm jahe yang kecil (bukan yang gajah, kalau yang gede sesuaikan saja)
4 buah kemiri
3 buah cabe merah besar buang bijinya (ga pake karena lagi ga ada stok)

Cara memasak:
1. Didihkan air, rebus ayam sampai empuk kurleb 1/2jam. Jika dipresto, cukup 10 menit saja sejak mendesis.

2. Potong-potong dengan ukuran seragam semua bumbu yang mau dihaluskan, tujuannya supaya matengnya bareng. Goreng sampai matang.

3. Blender bumbu goreng dengan santan.

4. Siapkan wajan, oseng tomat setengah matang, masukan ayam rebus, oseng. Tuang santan berbumbu, aduk rata. Tambahkan air kaldu rebusan ayam, ambil yang beningnya saja sampai dirasa cukup kuahnya. Aduk rata. Masukan daun jeruk. Pindahkan ke panci yang bertutup. Masak dengan api kecil sampai mendidih. Aduk sesekali, Jaga santan supaya tidak pecah (mendidihnya tidak sampai meletup-letup). Jika santan pecah mengurangi sedapnya opor.
Kalau mau menghemat cucian, langsung masak ayam di teflon/panci bertutup. Tada opor ayam sedap siap dinikmati.

Nb. Resep ini juga bisa dipake buat biki opor terong. Tapi terongnya ga usah direbus dulu, langsung oseng saja. Nyummy..



Memasak wiken, sop kambing..

Hari jumat ke pasar bintaro sektor 2, berangkatnya dah jam 9.30 dah kesianganlah pokoknya, beli buntut sekilo 100rb dan jantung ayam setengah kilo 15rb.
Abis belanja, makan sotomi dulu dideket parkiran, sotominya enak pas ga terlalu kentel. Pulang dah jam 11, sampe rumah ngeracik cendol yang tadi dibeli dipasar, makan cendol dulu sueger..
Abis itu baru beresin belanjaan mo dimasak. Dan ternyata tercium bau tidak sedap dari buntut. Dicucipun dah ga seger. Dan akhirnya dibuang, minta tolong papa buangin. Sepertinya buntutnya dah ga seger ditambah kelamaan ditaruh mobil jadi kepanasan. Gatot deh masak buntut.. jantung ayamnya pun dah ga menarik lagi.

Hari sabtu belanja ke lotte. Dan di lotte inilah menemukan keberuntungan.. di bagian daging si mas lotte sedang mau eksekusi kambing 2 ekor. Eh kambingnya dah dipotong dah dikulitin lohh bukan hidup :)

Trus pangil papa, dan papapun seperti biasa, matanya langsung berbintang liat kambing :-D
Papa minta daging paha belakang tanpa tulang 1,1kg  dan iga 600g ckckck langsung niat nyetok gitu..

Akhirnya jadi juga masak sop, jadinya bikin sop kambing. Sop kambing lezat musti berani bumbu. Bumbu utama adalah ketemunya kayu manis dan cengkeh.

Masak sop daging seperti ini sebaiknya tidak menambahkan sayuran apapun, sayuran direbus terpisah. Tomatpun sebaiknya disiapkan terpisah. Selain lebih segar juga Supaya tidak merubah rasa jika sop dipanaskan kembali. Sop ini akan bertambah nikmat jika sudah keesokan hari, bumbunya lebih nyampleng, kuahnya tetap segar karena tidak ada sayurannya. Seperti para penjual sop, pelengkapnya disiapkan saat akan dihidangkan. 

Yuk yuk kita siapkan bahan-bahannya. Iganya dibagi 2 + daging sedikit.

Bahan-bahan:
500g iga kambing campur daging
5 siung bawang putih yang gendut
1/2 Buah bawang bombay kecil
10 butir cengkeh
2 batang kayu manis @5cm
2 kapulaga
1/2 sdt pala bubuk
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt gula putih
1 sdt garam
1 kaldu blok sapi (optional)
2,5 liter air
1 Sdm  margarin untuk menumis

Taburan:
Daun bawang dan seledri rajang halus
Bawang merah goreng
5 butir cabe rawit gendut, rebus, haluskan dengan sendok dimangkuk kecil
2 buah tomat iris-iris

Rebusan: (optional)
1buah kentang potong dadu
1/2 buah wortel impot iris sop, rebus dengan diberi sedikit garam

Cara memasak:
Siapkan panci presto (aku pake maxim 7L).
Rajang halus duo bawang.
Tumis dengan 1 sdm margarin langsung di panci presto.
Jika sudah harum, masukan rempah-rempah, tumis sebentar, masukan daging dan iga kambing, tumis sampai berubah warna, tuang air. Masukan kaldu blok, gula, garam. Aduk rata.
Tutup panci presto. Masak dengan api besar.
Jika sudah mendesis kencang, kecilkan api. Masak selam 50 menit. Matikan kompor.
Tunggu sampai uap panci presto habis/atau sampai bunyi klik tanda uap sudah habis.
Buka tutup panci. Icipi rasa, sesuikan apa yang kurang. Jika dirasa kuah kurang banyak, tambahkan air serta gula garam sampai rasa yang pas, didihkan tanpa menutup panci dengan tutup presto.
Sop kambing siap disajikan dengan pelengkapnya.

Nb:
1. cara memasak ini, sama dengan cara memasak sop iga/sop buntut sapi. Bedanya hanya kalau sop iga/sop buntut, iga/buntut direbus dulu sampai air mendidih, lalu air dibuang dan iga/buntut dicuci sampai bersih. Supaya kuah yang dihasilkan bening. Merebus ini bertujuan untuk membuang darah dan kotorannya saja, bukan membuang kaldu. Selanjutnya proses dengan presto selama +- 1 jam.

2. Panci presto, setelah dipikir kembali, ternyata tidak jadi pengen panci presto listrik pasti boros listrik :) masih pengen panci presto isa 7L atau oxone 8L, tapi dah ga kepengen banget, karena panci maxim ini sudah cukup membantu dan sangat bermanfaat.

Kentang keju ala kanaya..

lanjut masak memasak...

Kanaya emang baik banget ma bunda.. dibikinin kentang keju yang pake usaha dikit hasil moto resep diblognya embak2, ehh malah ga mau makan.

"Kakak itu ga mau kalau kentangnya dikasih susu!!" Trus umpetin susu uht.

Bundanya maksa tetep bikin kentang keju pake susu dan bombay.. hasilnya anak ngambek, dilirik aja enggak, dipaksa ngicip dilepeh dengan teriak "ga enakkk!!" Gantian bundannya ngambek karena masakannya ga dimakan. Serius ngambek. Hehehe susah banget ya ngilangin sifat satu ini. Ssst aku pernah ngambek sampe tuanan ga mau masak dan setelah kuingat-ingat sepertinya karena papanya kanaya ga apresiasi dengan baik masakanku :-P weeeekk gitu banget ya jadi istri. Hahaha ngakak sendiri. Dan akhirnya si kentang keju diabisin ma papa yang emang doyan ma keju-kejuan. Asli itu kentang keju meleleh lezatos.

Nah sekarang kentang keju ala kanaya.

- satu buah kentang kupas iris tipis-tipis, rebus kasih garam. Rebus sampe empuk.

- olesi mangkok keramik dengan margarin.

- tata kentang rebus di mangkok lapisi dengan keju (kanaya pake keju slice) kentang lagi, tutup dengan keju lagi.

- panggang di microwave selama 2 menit.

Siapp dinikmati.. gampang banget..