ceritanya udah agak telat, tanggal 8 april kemarin dengan ditemani suami tersayang, aku mengunjungi dsog setelah sebelumnya smsan dulu ma pak dokter. jadi ceritanya aku mo lepas iud yg belum ada setahun terpasang di rahimku. iud ini kupasang 40 hari setelah melahirkan dan belum selesai masa nifas. karena saking takutnya 'kesundulan' istilah jawanya hihihi...
dengan adanya iud dirahimku aku merasa ga nyaman karena sering flek dan ga bisa beraktifitas banyak. kecapekan dikit, flek. jalan jauh dikit, flek, apalagi 3 bulan terakhir ini, flek + mens bisa 3 minggu sendiri. sungguh sangat ganggu. masak aku gendong kanaya lama dikit krn kanaya bobo pas jalan2, langsung berasa fleknya dan lumayan banyak fleknya. setelah konsultasi ma suami akhirnya diputuskan untuk dilepas sajah.
sebenernya dari awal suami dah bilang ga sah pasang iud aja, biar aku aja yg kb katanya. tp aku ngeyel krn masih dalam masa takut hamil dulu, kan konon ceritanya yg lebih aman itu iud krn bukan kb hormon. ternyata ga cocok di aku dengan bukti sering ngeflek banget. ya diputuskan buat di lepas. mahal jg ini iud, pas masang untuk merk nov@-T (katanya paling bagus) harga iudnya tok 400rban + dokter + dll = 600rb lebih, pas nglepas keluar tagihan 350rb=USG+Dokter+tindakan+adm. hohoho mahal karena aku pakenya ga da setahun, kan hrsnya bs sampe 5 tahun.
aku sekalian nanya ke pak dokter mengenai vaksinasi kanker servik. bagaiman, dan seberapa perlunya. menurut beliau, vaksin ini lebih ditujukan untuk wanita umur 13-26 tahun dan belum menikah. trus bagaimana dengan aku yg sudah menikah? menurut belio sebenernya tidak mendesak asalkan sang suami tipe setia dan ga jajan sembarangan (soto pinggir jalan, gorengan gitu kali maksudnya hihihi). karena kanker ini ditularkan dengan mediasi alat kela**n laki laki, ibaratnya nyamuk pembawa malaria klo nyamuknya ga ada maka penyakitnya ga ada, bener ga sih, kayaknya ga sama dengan nyamuk, masak ya trus dibasmi hahaha. ya begitulah intinya asal yakin mediatornya bersih dan ga bawa penyakit, menurut belio vaksin belum diperlukan. nahh kenapa sasarannya anak 13-26 tahun dan belum menikah? waktu ku bilang jadi nanti anak saya aja yang di vaksin ya dok? "iya lebih baik gitu" atau ga perlu juga ya dok? "tergantung siapa pacarnya atau suaminya" duengg!!! ngeri makk dengernya..
langsung berdoa "ya ALLOH, jaga dan lindungilah anak saya..." amin...
"dok saya minta bius ya, saya takut" eh dokternya bilang klo mau bius harus ke ruang melahirkan dan klo di yadika dokter anestesinya ga selalu ada. "nah terus gimana dok, biasanya klo lepas dibius kan?" lah justru baru kali ini ada yang minta bius, biasanya ga papa. hohoho ya sudah majulah kita tanpa bius. pas dah mo diambil disuruh batuk batuk (kebetulan paginya baca tips di detikhealth klo buat ngurangin sakit disuntik dengan cara batuk batuk) ya sud lah, aku batuk2 aja kenceng kenceng dan terus terusan... panik. ternyata cepet dan ga sakit, ngilu dikitlah.